Kamus
Rentetan huruf berjejer rapi, tersusun begitu menarik, terpajang di atas
helaian suci yang ternodakan hitam. Tinta membuat helaian kertas ternoda, bak
noda cokelat di atas kue tart. Bukan tanpa alasan, huruf-huruf yang
terangkai menjadi kata hingga terangkum sempurna sepanjang masa terus
berkembang, melainkan menyimpan alasan dan menyembunyikan makna.
Aku terkesima.
Terjerembab dalam pandangan mataku yang tak urung berkedip. Saling
berdampingan, berdiri rapi dan kokoh meski ada helaian kertas yang terlipat
paksa, meski ada yang bersampul dan tidak, dan juga meski ukuran mereka yang
tak sama. Kutarik senyumku, lalu kulayangkan pada mereka yang tak pernah lelah
bahkan mengeluh.
Kubisikkan pada mereka
satu per satu, kutahu daun telinga mereka akan merespon untaian kalimat yang
akan kusampaikan. Kukatakan jika aku menjadikan mereka sebagai
pahlawan-pahlawanku. Kutuangkan rangkaian kata lagi ke daun telinga mereka
bahwa sudah kubuatkan singgasana untuk para pahlawan-pahlawanku. Kusisipkan
nama sederhana bukan yang bahana supaya nama tak mengandung bahaya.
Singgasana kamus.
Bukan tak mudah
mendapatkan kalian. Aku perlu usaha yang tak ringan untuk mengisi kekosongan
singgasana yang telah kusediakan itu. Kujadikan oxford sebagai rajanya.
Si kembar Hassan Sadili dkk Indo-Ing dan Ing-Indo adalah selirnya. Oxford
grammar mini adalah putra mahkotanya dan oxford dictionary mini adalah
adik dari putra mahkota. Juga beberapa prajurit yang setia, practical
English, English grammar usage, understanding using English dkk sungguh
prajurit yang setia juga perkasa. Kalian sungguh mewarnai singgasana yang sudah
kusiapkan. Terimakasih untuk warna-warni yang menghiasi rak bukuku di
singgasana kamarku. Jadilah saksi atas mimpiku!
No comments: