Kembang Api
5…4…3…2…
Suara gas motor semakin
menggerung. Bunyi klakson bersaut-sautan. Maskot keramaian kota Perwira itu
ditumpahi lautan warga, semakin malam semakin membludag. Berjubel sekali.
Toot….tooot….toot….tak
ketinggalan alunan terompet pun asyik dikumandangkan. Riuh. Berisik. Tapi kata
orang seru.
Saaa….tu…
Gruung…gruung…gruung….Tiiin…tiiin…tiiin…Toot…toot…toot….Duaaaarrrr.
Ciiiiit….Duaaarrr….
Cahayanya pecah. Semua orang
memandang langit yang sama, menonton percikan cahaya yang menyebar dalam
gelapnya malam. Malam pergantian tahun baru.
Begitulah kata orang-orang.
Sepuluh tahun yang lalu, alun-alun selalu menjadi panggungnya kembang api yang
konon harganya jutaan. Banyak mobil angkutan, bus, hingga truk berjajar di
depan deretan pertokoan jalan Jensud. Warga yang jauh memang sengaja datang berbondong-bondong untuk
merayakan malam tahun baru, menyaksikan kembang api, mendengarkan kebisingan,
berjubelan banyak orang, memadati alun-alun hingga pulang kelelahan
sampai-sampai bangun tidur sudah di tahun yang baru. Kepuasan memang bisa
melumpuhkan sang waktu, satu jam tertidur di penghujung tahun serasa tidur
setahun. Lalu, memperkenalkan kata kadaluarsa juga kata sudah nggak jaman.
Aku menutup gorden. Dalam
hitungan tujuh langkah aku mendekati ruang tengah. Baru dua langkah.
Ciiiit….Duaaarrr….
Berlari kecil keluar rumah,
menatap senja sembari mencari kembang api yang konon katanya, dulu harganya
jutaan. Cahanya memecah awan kelabu. Masih belum sempurna. Tapi kembang api memang
indah. Memesona.
“Kakak, besok beli kembang
api lagi yaaak!” Rengek tetanggaku yang baru berusia 8 tahun itu.
Nggak kerasa, 2 minggu
lagi udah ganti tahun aja. Teman-teman malam tahun barunya gak usah ke
alun-alun yaak. Kita ngumpul di rumahku aja. Patungan beli kembang api.
Gimana-gimana? :D hehehe. Sms terkirim. Kirim ke
banyak.
5….4….3….2….1…..Ciiiit….Duaaaarrr….
“Selamat Tahun Baru.”Kami
semua serempak bersorak-sorai.
“Gantiaaaan, aku yang
nyalain kembang apinya, hahaha.”
Aku menikmati buliran cahaya
kembang api yang memecah kegelapan di atas awan nan jauh sana. Bersama
keheningan yang mengalun dalam musik mp3 yang dimainkan lewat ponsel
salah satu kawanku. Sekali dua kali, terompet kami bunyikan. Langitnya ramai,
di sana-sini menyalakan kembang api.
No comments: