Hari ini dan Kamu

Saturday, May 03, 2014


Group vocal asal Inggris-Irlandia yang tak asing lagi di telingaku, sudah pasti One Direction. Terinspirasi dari para personelnya, aku pun punya lima diantara mereka. Tapi, baru kutemukan dua dari lima itu. Yang pertama, biarlah aku memanggilnya Diam, dan yang kedua adalah Tios. Beda jauh. Emang, Biarlah.
Tak ingin membicarakan Tios, hari ini spesial untuk harinya Diam. Bagaimana aku tidak tahu, hampir satu tahun berjuang menjadi seorang detektif. Guruku adalah serial Sherlock Holmes, mungkin guru kita. Iya, sama. Tapi, kamu tak tahu. Kamu.

Minggu. Minggu pertama di bulan Mei. Satu tahun yang lalu, aku sedang sibuk sekali di hari ini. Tapi, tidak juga sih. Lumayan, lah. Sehari sebelum angkatanku berangkat KKL. Aku tidak begitu excited juga kok. Lalu. Iya, kamu. Kamu yang membuatnya jadi spesial. Siapa sih kamu? Aku tak tahu.
Begitulah perasaan. Bagaikan angin yang melabuhkan daun, entah di mana. Tak bisa menjamin jika daun tak akan jatuh. Tapi, itu setahun yang lalu. Baru sekali ini, aku sanggup menuliskannya setelah segalanya lenyap tak bersisa. Kamu. Siapa kamu? Aku tak tahu.
Berjuang menjadi seorang detektif itu sungguh teramat menyenangkan sekali. Terimakasih buat kamu yang telah memberiku kesempatan itu. Iya, kamu tak tahu. Tapi, menjadi seorang detektif itu sungguhlah rumit. Aku pun heran, dan itu terjadi karena kamu. Sekarang, aku bukan detektif lagi. Kamu sudah bebas dari mataku, sudah tak dimata-matai lagi olehku. Aku sudah tak bisa. Bagiku syarat utama menjadi seorang detektif adalah rasa, seberapa kuat rasa itu. Kamu, tak tahu.
Masih kuingat. Diam, kamu tak tahu jika ternyata aku tahu sebagian tentangmu. Aku mengikuti jurnal kehidupanmu. Aku banyak belajar di sana, dan ternyata perjalanan itu membuahkan pada kata berhenti. Aku berhenti menjadi detektif. Aku tak tahu lagi tentangmu. Aku tak tahu.
Diam, dalam diam aku mengikuti alur kehidupanmu yang tak kukenal. Kuikuti karena aku kala itu, sedang menjadi detektif. Sekarang sudah tak lagi. Rasa itu tak bersisa sama sekali. Tanpa rasa, aku pun tak bisa menjadi detektif. Tapi, sang guru masih sama yaitu serial Sherlock Holmes. Iya sama, kamu juga kan. Kamu.
Diam, seribu kata aku diam. Diam pun hanya diam tak tahu apa-apa. Begitulah. Saling diam.
Diam, kamu bahkan sama sekali bukan temanku. Aku tak tahu siapa kamu. Tapi, aku cukup tahu banyak tentang kamu, tentang hari ini. Minggu di pagi buta. Sudah berapa banyak yang mengucapkan selamat untukmu? Haruskan aku diantaranya? Kamu tak tahu aku, aku juga tak tahu kamu. Kamu.
Terimakasih telah membiarkanku menjadi detektif selama setahun yang lalu. Dulu, dan sekarang tidak. Hari ini, dan kamu. Semoga panjang umur. Aku tak tahu kamu, kamu juga tak tahu aku. Diam. Nothing in between. Thanks a lot. Good bye.
Keep On Writing #One Day One Writing
*Home 01.58 a.m.

No comments:

Powered by Blogger.