Saklar Kosong

Tuesday, January 13, 2015


Aku menggeser bangku, lebih mendekat pada saklar listrik. Sedikit menghela napas, meletakkan tas di atas meja, aku bergegas membuka tas. Mulai mengeluarkan laptop dan berusaha duduk senyaman mungkin. Mungkin.
Seseorang di depanku tertawa, tersenyum tanpa balas. Aku mencoba mencarinya di dalam laptopku. Gerangan apa yang membuatnya tertawa?
Mulai mencuri pandang padanya. Kusibukkan tanganku berselancar bersama google dan kawannya. Satu jam berlalu tanpa kata.
Aku menyusun ulang posisi dudukku. Sedikit meregangkan tangan, lalu kembali mengerutkan dahi sembari menatap serius layar 10.5 inchi.
Dia mulai menatapku, tapi aku enggan membalasnya. Saklar disampingku sudah cukup hanya diisi charger laptopku. Aku berusaha tak memperhatikan.
Beberapa kali kuubah posisi dudukku. Dia merapikan barang bawaannya. Beberapa kali beranjak, lalu duduk kembali. Mungkin sekitar tiga kali.
Dia akhirnya pergi dengan seulas senyum dan mata jelalatan mencari saklar kosong untuk mengecharge. Tak ada.  
“Mari mba….” Begitu sapanya sembari tersenyum.

No comments:

Powered by Blogger.