Review "MILANA"
Milana : Perempuan yang Menunggu Senja
(Kumcer Bernard Batubara)
Sebuah judul cerpen yang diangkat
menjadi judul kumpulan cerpen, karya Bernard Batubara. Milana ialah dia, sang
pengagum dan penunggu dari pengagumnya senja yang menunggu senja. Ini adalah
senja kedua saya, setelah pertama kalinya saya dikenalkan, dikagumkan, dan
dijatuhcintakan oleh karya SGA yang begitu surealis sekali dalam menceritakan
kisah cinta dalam balutan senja.
Dua cerpen yang masih beterbangan
dalam ingatan saya adalan Malaikat dan Milana. Keduanya mampu menyampaikan
makna yang disiratkan oleh penulis. Selain kedua cerpen tersebut, agaknya
pembaca macam saya ini, tidak begitu interested untuk sanggup menelaah makna
yang terkandung dalam cerpen tersebut.
Secara keseluruhan, ada gaya bahasa
dan cara penyampaian yang baru, yang memang penulis miliki dan telah dijadikan
sebagai ciri khas. Namun, ending yang menggantung, sepertinya cukup mengganggu
alur dan proses penyampaian makna terhadap pembaca. Gaya penulisan Surealis
semacam ini, setidaknya membuat saya disuguhi keindahan bahasa dan the beauty
of angle dari sudut pandang yang ditularkan penulis, lalu konsekuensinya adalah
pembaca membaca makna yang tersirat dalam cerita. Reader needs to think! But I
like the way you want me as a reader to think what you’ve written about. Thanks
bro!
No comments: