Labirin Masa Labirin Massa
…
Nestapa-nestapa dunia yang tertelan
Demi masa puing-puing kesunyian
…
Dan mulai bergegas
Berkemas pulang
Tanpa tas, tanpa alas, tanpa balas
…
Cakrawalaku mulai menghilang beradu bintang
yang tak gemintang
…
Dalam detik yang terus berdenting,
melengking-lengking
…
Disanakah aku? Disanakah aku yang sedang meniti
langkah
Disanakah aku? Disanakah aku dalam Labirin
Labirin Masa atau Labirin Massa?
…
Waktuku… Waktumu…
…
Waktuku? Waktumu?
…
Terjun bersama grafitasi
…
Aku terbang bersama sayap-sayap hati
…
Dan aku akan mendarat apik diatas nama
kebahagiaan
…
Lalu massa membenarkan lewat senyuman
…
Labirin masa, oh labirin massa
Nestapa senyuman adalah parasut
…
Terbang bersama parasut yang mulai kusut
Siap sebarkan senyum dan tawa kecut
…
Dunia kita bukan cuma sekadar Indonesia
Tapi Indonesia itu bukan hanya cuma sekadar
…
Labirin masa, ya labirin massa
Aku terseok, terdampar, terombang-ambing
Dalam waktuku? Waktumu?
…
Untuk sekarang, untuk saat ini dan kini
Cakrawala masih menyingsing
…
Aku hanya tertunduk
Tanpa nama, tanpa tanda, tanpa banda
…
Aku ini bukan gelombang
Juga bukanlah tangga ataupun grafitasi
Mataku mulai nanar melihat kesedihan
Hatiku mulai hampa merasakan kebahagiaan
Bukan hanya kesedihan tanpa tangisan
Bukan hanya kebahagiaan tanpa senyum dan tawa
Bukan hanya labirin masa tanpa labirin massa
Kupersilakan singgahlah dalam waktuku waktumu
Dan Waktu kita
*Didramatisasikan pada acara "panggung sajak" Kelas Menulis Purbalingga
13 Desember 2014
No comments: