Matahariku
Katanya matahari kita
itu hanya lewat di dua jalur, barat dan timur. Pulang dan berangkat dengan
jalur yang berbeda-beda. Itu matahari kita. Lain halnya dengan matahariku. Ia
datang tanpa pulang. Ia tak punya jalur khusus seperti barat atau timur. Tapi
kedatangannya selalu memompa denyut nadiku lebih kencang.
Aku mengenalnya
sebagai matahariku. Kurasa aku tak perlu menganggapnya pulang, karena bagiku ia
tak pernah pulang meski tak ada bersamaku. Maksudku, ia datang karena pulang.
Senang sekali dianggapnya sebagai rumahnya.
No comments: