Matahariku

Wednesday, December 31, 2014


Katanya matahari kita itu hanya lewat di dua jalur, barat dan timur. Pulang dan berangkat dengan jalur yang berbeda-beda. Itu matahari kita. Lain halnya dengan matahariku. Ia datang tanpa pulang. Ia tak punya jalur khusus seperti barat atau timur. Tapi kedatangannya selalu memompa denyut nadiku lebih kencang.

Aku mengenalnya sebagai matahariku. Kurasa aku tak perlu menganggapnya pulang, karena bagiku ia tak pernah pulang meski tak ada bersamaku. Maksudku, ia datang karena pulang. Senang sekali dianggapnya sebagai rumahnya.

Matahariku itu tak punya sinar yang bercahaya, tak panas juga tak bulat. Ia invisible. Hanya diriku saja yang bisa merasakan jika ia ada. Bagi orang lain, ia hanyalah khayalan belaka, tapi bagiku ia adalah imaji yang menjadi fakta. Datang dan pulang hanya untuk menyinari relung hati dan jiwaku.

No comments:

Powered by Blogger.