Air Mata Senyumku
Sepertinya aku lelah, dan aku juga
gerah. Lelah dalam sepi dan gerah dalam rasa yang tak bertepi. Sungguh, aku pun
gundah. Gundah yang terkunyah dalam kebohongan yang semakin meleleh.
Ada
air yang mengalir. Begitu lambat alirannya tapi begitu terasa tetesannya. Aku
menelan ludah juga menelan udara. Aku tersedu-sedu.
Ada
Ibu di rumah. Sepertinya aku justru membuatnya susah. Aku menyapu lagi. Kami
saling berpelukan. Kami juga menyapu tetesan air mata.
16.6.2014
My Mom hug me today, and we tear together.
No comments: